Sejarah Hajar Aswad, Batu Surga yang Pernah Dicangkul dan Dipukul Pedang


Hajar Aswad adalah sebuah batu yang menempel di Kabah. Batu surga ini ternyata banyak sekali peristiwa yang terjadi. Mulai dari dipendam, dicongkel, dipukul hingga pecah bahkan pernah hilang.

Dari buku Sejarah Ibadah karya Syahruddin El Fikri, Kementerian Urusan Keislaman, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi memberikan detail sejarah mengenai Hajar Aswad. Berikut rangkuman sejarah mengenai Hajar Aswad mulai dari Nabi Ibrahim AS hingga saat ini.

1. Peletakkan Pertama Kali Batu Hajar Aswad
Sekitar tahun 1850-1820 sebelum Masehi, Hajar Aswad pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahin AS. Batu tersebut merupakan batu dari Malaikat Jubril yang diterima oleh Nabi Ismail AS guna menutup ruang kosong pada Kabah. Batu yang memiliki makna batu hitam ini diyakini sebagai permata yang berasal dari surga.

2. Memasukkan Batu Hajar Aswad di Sumur Zamzam
Pada tahun 400 Masehi, seorang yang bernama Amr bin Harits bin Madhadh al-Jurhum memendam batu Hajar Aswad di dalam sumur zamzam. Tidak hanya Hajar Aswad saja yang dimasukkan dalam sumur zamzam, tapi ada dua patung emas berkepala rusa juga ikut dikubur di sumur zamzam. Peristiwa ini terjadi pada saat Bani Bakar bin Abdi Manaf bin Kinanah bin Ghaisyan bin Khaza’an mengusir para keturunan Jurhum dari kota Makkah. Namun, seorang wanita dari Bani Khazaah melihat kejadiaan tersebut dan memberitahukan kepada kaumnya bahwa Hajar Aswad dipendam di dalam sumur zamzam. Atas informasi tersebut, kemudian batu Hajar Awad diambil dan diletakkan kembali pada tempatnya.

3. Musibah Banjir di Mekkah
Pada tahun 606 Masahi, Makkah mengalami musibah banjir, sehingga terdapat kerusakan di beberapa tempat di Makkah, termasuk kerusakan Kabah. Hajar Aswad juga berpindah dari tempatnya. Kabilah Quraisy berebut untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya semula. Karena suatu perjanjian, pada akhirnya Nabi Muhammad lah yang pertama masuk Kabah dan meletakkan Hajar Aswad.

4. Pita Perak di Hajar Aswad
Sekitar tahun 180-an Masehi, seseorang yang bernama Abdullah bin Zubair memasang pita perak di sekeliling Hajar Aswad. Pemasangan pita ini bertujuan agar Hajar Aswad lebih kuat dan tidak pecah. Tidak hanya saat itu saja, pada tahun 189 Hijriyah juga dilakukan pemasangan pita pada masa kekuasaan Harun Al-Rasyid.

5. Mencopot Hajar Aswad dari Kabah
Pada tahun 317 Hijriyah, seorang penguasa Makkah pada saat itu, yaitu Abu Tahir al Qarmuthi memerintahkan kepada Ja’far bin Ilaj untuk mencopot secara paksa batu Hajar Aswad setelah melakukan pembunuhan masal terhadap jamaah haji yang sedang Thawaf.

6. Mengembalikkan Hajar Aswad Kembali ke Kabah
Pada tanggal 10 Dzulhijjah 339 Hijriyah, Hajar Aswad dikembalikan setelah 22 tahun dicopot dan ruang kosong pada Kabah pun bisa tertutup kembali.

7. Memukul dengan Cangkul
Pada tahun 363 Hijriyah, seorang lelaki dari Romawi menggunakan cangkul untuk menghancurkan Hajar Aswad. Usaha tersebut berhasil digagalkan oleh seorang Yaman dengan cara menikamnya hingga roboh. Namun, pukulan dengan cangkul tersebut membuat Hajar Aswad berbekas.

8. Memukul dengan Pedang
Pada tahun 413 Hijriyah, Bani Fatimiyah memerintahkah Hakim Al-Abidi untuk memukul Hajar Aswad dengan pahat dan pedang. Pukulan tersebut menjadikan Hajar Aswad pecah dan berjatuhan. Hal ini dilakukan karena banyak orang yang menyembah Hajar Aswad.

9. Memukul dengan Kapak
Pada tahun 990 Hijriyah, seorang laki-laki memukul Hajar Aswad dengan alat sejenis kapak. Namun, usaha tersebut digagalkan oleh Pangeran Nashir dengan menikam laki-laki tersebut dengan belati.

10. Mengganti Lingkaran Hajar Aswad
Pada tahun 1268 Hijriyah, Sultan Abdul Majid menganti lingkaran yang terbuat dari perak dengan emas. Karena lingkaran dari perak tersebut sudah hilang. Namun, pada tahun 1293 Hijriyah, Sultan Abdul Aziz mengganti kembali lingkaran dari emas dengan lingkaran dari perak dan pada tahun 1331 Hijriyah, Sultan Muhammad Rasyad mengganti lingkaran perak tersebut dengan yang baru.(viva.co.id)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Hajar Aswad, Batu Surga yang Pernah Dicangkul dan Dipukul Pedang"