Photo siswi berseragam SMA sedang menuntun
sepeda roda tiga menyerupai becak dengan beberapa peralatan masak, termos dan
penanak nasi di atasnya telah menjadi viral. Dengan cepat, photo yang
menginpirasi para netizen itu menyebar di media sosial.
Pemilik akun facebook bernama Ronny Daniel
adalah orang pertama yang mengunggah photo tersebut dan kemudian dibagikan
ulang oleh para netizen di beberapa group. Diantaranya, grup facebook Palanta
Minangkabau.
Berdasarkan keterangan dalam photo, photo
diambil di Jalan Syeh Kukut, Kota Solok, Sumatera Barat. Dalam keterangan yang
ditulis pengunggah, gadis berjilbab ini bernama Nadia dan bersekolah di SMAN 4
Kota Solok kelas XI jurusan IPA 1.
Sehari-hari, sebelum berangkat ke sekolah,
Nadia membantu orangtuanya mempersiapkan berbagai masakan yang dijual ayahnya
di kawasan terminal angkot Kota Solok.
Para netter pun dibuat kagum dengan sosok
anak dalam photo ini. Maklum, pemandangan seperti ini mungkin jarang terjadi.
Tak banyak anak yang mau dan tak malu membantu orangtuanya bekerja seperti ini.
Dalam keterangan yang ditulis di sekuel photo
tersebut, penunggah juga menuliskan sepenggal kalimat sederhana namun membuat
hati para netizen luluh.
Disaat anak-anak sekolah lain sibuk
kebut-kebutanan dengan motor hasil keringat orang tuanya.
Dikala kalian sibuk berselfie dengan
kamera smartphone pembelian ibuk bapak kalian
Seorang rekan kalian asyik mendorong becak
berisi dagangan milik orang tuanya.
Malukah ia??.......... Gengsikah ia??......
Semoga cita-citamu tercapai nak, Allah
tidak akan menyia-nyiakankan hambanya yang mau berusaha dan berikhtiar.
Beragam komentar pun ditulis para netter. kebanyakan
memuji apa yang dilakukan pelajar ini dan mendoakan agar semua yang
dicita-citakan nadia dapat tercapai.
Contoh halnya, beberapa pemilik akun
facebook di bawah ini.
Firdaus Chaniago : Dari kecil sudah
kelihatan berbaktinya kepada ortunya, smg sikap berbakti kepada ortu tsb tetap
tertanam dan terjaga sampai besar kelak.
Ghea Mirrela : Dulu guru banyak yang tidak
sependapat jika anak usia sekolah berwirausaha. Takut tidak konsentrasi
Kenyataan, mereka yang sudah terbiasa
seperti ini yang siap bertarung di medan perang. Kalaupun lulus ia tidak takut
mendapatkan pekerjaan karena ia yang menciptakan pekerjaan.
Saya sejak kelas 1 SD sudah berjualan
gorengan dan lontong di sekolah. Awalnya malu, tetapi manfaatnya baru dirasakan
setelah belasan tahun. Kemanapun pergi tidak canggung
Semangat untuk Nadia. Allah SWT maha adil
bagi yang berusaha..