Tato sekarang dinilai segi seni menggambar
tubuh. Gambarnya yang menarik sehingga menjadi hiasan tubuh. Bahkan tato sekarang
menjadi tren bagi kalangan masa modern ini.
Dilansir doktersehat.com, sayangnya, lebih
banyak orang yang memiliki tato tanpa mempertimbangkan resiko terhadap
kesehatan tubuhnya. Berikut adalah beberapa resiko kesehatan bagi mereka yang
memiliki tato di tubuhnya.
Ketika membuat tato, pasti kita tentu
beresiko mendapatkan infeksi. Jika pembuat tato bukanlah pembuat tato
profesional yang mengedepankan kebersihan dan keamanan, bisa jadi tinta yang
dipakai untuk mentato tubuh sudah terkontaminasi dengan bakteri mycobacterium
chelonae.
Bakteri ini bisa memberikan efek perih dan
ruam-ruam yang dapat bertahan hingga berbulan-bulan. Selain bakteri tersebut,
kulit juga beresiko terkena serangan jamur yang bisa menyebabkan kulit
kemerahan, pembengkakan, rasa nyeri dan juga tumbuhnya tato.
Selain infeksi, tubuh juga terkena alergi
yang berupa gatal-gatal yang dapat berlangsung dalam waktu yang lama.
Tato memang menutupi kulit dengan warna
dan gambar-gambar yang menarik, tapi kulit yang tertutupi tentu saja akan
membuat banyak gejala penyakit yang biasanya muncul pada kulit sehingga kita
tidak dapat mendeteksi penyakit dengan baik.
Banyak kasus dimana dokter tidak dapat
mendeteksi adanya kanker sejak dini hanya karena kulitnya tertutupi oleh tato
sehingga gejala kanker pun semakin memburuk dan semakin sulit untuk ditangani.
Dalam beberapa kasus, tato ternyata dapat
membuat seseorang kurang nyaman dengan sinar matahari. Beberapa jenis tinta
tato ternyata memiliki kandungan kadmium yang bisa membuat kulit merasa
gatal-gatal, bengkak, hingga kemerahan hanya karena terkena sinar matahari
langsung.
Selain itu, seorang pesepakbola juga
melaporkan bahwa ketika Ia melakukan pemeriksaan MRI atau Magnetic Resonance
Imaging pada tubuhnya, Ia justru mengalami luka bakar karena tinta hitam pada
tatonya yang mengandung besi terbakar karena pemeriksaan
tersebut.(doktersehat.com/Ahmad Bayasut)